Minggu, 30 Maret 2008

here we are!




there is empty spaces left over, it could be your picture added there in the next couple of months. So just give it a try!






photo by Heru

Rabu, 12 Maret 2008

How does it like to become an exchange student?

(Heru AFS-YES 2004-2005)

Hal utama yang saya pelajari sewaktu dan setelah menjadi siswa pertukaran pelajar a.k.a exchange student adalah bagaimana kita bisa memberikan kontribusi dalam bentuk apapun bagi perdamaian dunia. Terkesan besar memang. Tetapi semangat untuk perdamaian ini dilandasi sebuah proverb-pepatahnya- dunia barat bahwa: "Everyone can make a change!"

Bentuk kontribusi paling sederhana adalah dengan menjalin hubungan yang positif dengan banyak orang dari berbagai latar belakang kebangsaan. Friendship ternyata memang menguntungkan para teman yang terlibat di dalamnya, tetapi tidak hanya berhenti disana. Hubungan pertemanan ini ternyata juga mempengaruhi hubungan 'pertemanan' yang skop-nya lebih besar; negara. Mengapa?

Basically, setiap exchange student biasanya lebih paham terhadap budaya negara yang ditempatinya karena selama periode tertentu, kita harus bertindak mengikuti kebudayaan negara setempat. Hal-hal yang selama ini tidak kita temukan di media massa, dapat kita alami secara langsung di negara lain. Contohnya, cerita Aufanuha sewaktu homecoming di sekolahnya. Homecoming sendiri merpakan acara pertandingan olah raga SMA di Amerika dimana sekolah menjadi 'tuan rumah' pertandingan (american football, basketball, baseball) untuk pertama kalinya dalam musim pertandingan tahun tertentu (american football dilakukan selama musim gugur, basketball dilakukan biasanya pada akhir musim gugur sampai musim dingin). Istimewanya acara homecoming adalah selain pertandingan 'kandang' pertama, juga dilakukan pesta dansa (bukan seperti pesta dansa Cinderella ;) ) dimana siswa-siswa yang datang harus memiliki date untuk bisa datang. Ini bukan kewajiban tetapi tradisi yang sangat kuat.

Tidak hanya budaya orang lain. Kita juga menjadi lebih paham dengan budaya dan identitas kita sendiri. Hal ini terjadi seiring banyaknya pertanyaan dari teman-teman kita di sekolah tentang identitas kita. Disini saya, personally, sampai pada titik yang membuat saya bertanya,"Apakah saya sudah menjadi orang Indonesia yang baik, apa belum ya?" Kadang-kadang kita tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana yang diajukan teman-teman seperti,"Why are you not eating for 13 hours a day for a straight one month?" Kadang-kadang kita melakukan sesuatu hanya based on tradition, bukan keinginan dan keyakinan sendiri. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya sadar bahwa kita harus menggali identitas kita sendiri. Pertanyaan para remaja (wah, lagaknya udah tua bgt nih) tentang 'identitas'nya memang pantas terjadi. Dan bagi saya pengalaman satu tahun menjadi exchange student sangat cukup untuk mendatangkan jawaban yang komprehensif atas pertanyaan-pertanyaan itu.

Jadi sejauh ini ada dua pelajaran besar yang dapat saya gali: mengetahui lebih baik budaya negara lain, dan menjadikan saya lebih mengenal diri sendiri.

Ternyata hal ini tidak hanya berakhir disitu saja. Masih banyak hal-hal lain yang menjadi BONUS selama saya menjadi exchange student.

Salah satunya adalah mendapatkan tantangan untuk menjadi representatif dari negara saya sendiri, Indonesia. Ibaratnya menjadi "diplomat" atau "young ambassador" di level rakyat Amerika Serikat secara langsung. Jadi kalau tugas diplomat Indonesia berkutat dengan elite politik dari negara, sebagai exchange student kita berinteraksi langsung dengan rakyat bawah. Hal ini kemudian menimbulkan persepsi general masyarakat tentang Indonesia melalui apa yang mereka lihat dari diri seorang exchange student (huee....k)
Ya begitu, intinya pepatah "Don't judge the book by its cover" memang benar dalam artian untuk menciptakan persepsi yang benar tentang seseorang kita harus berinteraksi dan mengenal mereka secara langsung.

Selain itu, setiap exchange student mendapatkan dua hal lain (dua hal ini yang biasanya diketahui orang banyak) yaitu: keluarga di tempat lain di dunia; saya mendapatkan dua keluarga di Alabama hehehe, dan kesempatan untuk TRAVELING hehehe (perjalanan kesana aja udah jauh banget, apalagi dapat kesempatan jalan-jalan ke beberapa tempat di negara tempat kita menjadi exchange student (hosted country).

Pengalaman satu tahun pada dasarnya sangat mustahil untuk dituangkan dalam blog singkat ini dan juga "Everone experienced differently"

Tapi yang jelas, kalau saya ditawari untuk menjadi exchange student lagi (di level mahasiswa) saya tidak akan pernah menolak karena saya yakin pengalaman apapun sebagai exchange student sangat sangat sangat positif nilainya ;)

Minggu, 09 Maret 2008

Story from Overseas

Drama at Homecoming

(Aufanuha- YES 2007-2008)

Jadi aku, yang bukan siapa-siapa ini, akhirnya mengajak seseorang untuk jadi date pas homecoming winter dance. Dimulai pada suatu pagi. Di lorong sekolah yang biasanya penuh bak stadium sepakbola lima menit sebelum pertandingan, aku bertemu Val. Chat, tanya ini dan itu, dan akhirnya keluarlah kalimat bernada persuasi tersebut: “Do you want to be my date at homecoming dance?”.

Tak disangka, tak dinyana, Val mengiyakan. Dan kami berpelukan, seperti teletubies, meski hanya sebentar.

Akhirnya malam itu datanglah. Kebetulan acaranya setelah pertandingan bola basket. Jadi ada waktu sejenak buat hang-out dengan teman-teman yang lainnya.

Dan Val datang. Aku bertanya lagi: “Kamu masih jadi date-ku kan?”

“Ya, mungkin nanti aku dansa sama kamu….,” kata Val. Dan dalam konteks kali ini, kalimat itu diucapkan dengan nada sarkastik dan melukai.

Sebenernya sakit, tapi ya, mau gimana lagi…..

Selama satu setengah jam itu, aku harus mati-matian melawan “awkwardness” yang menyelimuti hati: seperti melihat Val dansa dengan orang lain atau bingung mesti ngomong apa. Akhirnya aku keluar dari gym, nyari teman ngobrol. Nah, waktu itu, sempat ketemu Amanda wa akhowatuha (dan teman-teman ceweknya), termasuk juga Amber.

[Sekedar untuk diketahui dari apa yang belum diketahui, si Amber ini pernah dansa sama Kangmas Aufa pas homecoming fall, dan dia ga’ sekolah di Eastwood, jadi begitu ketemu dengannya, Kangmas Aufa langsung menyapa: “Hey! Amber, right? It has been a long while since we met at homecoming fall.”]

Dan aku ngobrol, bercanda, juga dansa dengan Amber. Parahnya, selama itu, Val beberapa kali melihat kami berduaan. Ini situasi canggung yang kedua kalinya. Tapi ya gitu, dasar Kangmas Aufa, jadi cuek aja, pura-pura ga’ ngelihat kalau Val lagi jalan dekat kami.

Kayak lagunya Westlife:

“……
then we dance
then we sing
and we laugh all night
//uh the bop bop baby please,
don’t let me go….”

Sungguh pengalaman yang bisa bikin aku bengong beberapa saat, melongo, sambil bilang: “It was awesome!”.

Hari minggu malam seninnya, aku bingung sendiri, masalahnya besok di sekolah pasti ketemu Val dan ga’ tau mesti ngomong apa di kelas (kami sekelas di Theatre Art). Dan ini memaksaku menyusun kata-kata, apa yang mesti kubilang?

Esok harinya, ku-stop Val di lorong sekolah, sambil bilang: “Can I speak with you for a second?”

“I’m sorry. Just forget whatever that was happening at homecoming dance. I shouldn’t ask you to be my date on that dance; I didn’t know that you can’t handle it. I’m sorry…..”

“Oh, that’s fine. I’m okay. Just let you know that I often do that kinda stuff,” kata Val.

Dalam hati aku sebenarnya ingin teriak: “WHAT???”. Tapi yang keluar malah: “Well, thanks for your understanding. So, are we still friend?”

“Are you kidding? We are friends!”

Lalu kami berjabat tangan, seperti pengacara dengan kliennya. Hahaha, dan entah kenapa aku merasa aneh setelah memposting cerita ini.
Aufannuha Ihsani


So itu mungkin sekelumit pengalaman yang dirasakan siswa AFS yang ON program.

Lesson learned: always be friendly to anyone because friendship network last forever (moderator) ;)

This is YOUR chance!

Buat kamu siswa SMA kelas X!
akhirnya waktu buat ikut seleksi AFS/YES/JENESYS (lihat posting sebelumnya) udah di depan mata! Kesempatan ini adalah your only shot karena seleksi ini hanya bisa kamu ikuti ketika kamu duduk di kelas X dan itu cuma sekali seumur hidup, kan?
So, buat kamu yang berdomisili di DIY, kita mulai membuka pendaftaran untuk mengikuti seleksi pada tanggal 15 Maret 2008 (120 jam dari sekarang) sampai 19 April 2008.
Pembelian formulir, konsultasi pengisian formulir, dan tanya jawab langsung dengan alumni program AFS/YES/JENESYS (returnee) dapat dilakukan:
Tempat : Jalan Gadjah Mada no. 4, Pakualaman, YK (selatan stasiun Lempuyangan)
Waktu : Senin-Sabtu dari jam 4-6 sore; selama pendaftaran dibuka

untuk info lebih lanjut bisa menghubungi:
AFS Jogja 0274-7195397

So, we will see you guys

AFS Bina Antarbudaya Year Program


1. Bina Antarbudaya itu apa sih?
Bina Antarbudaya adalah lembaga nirlaba yg mengelola program pertukaran pelajar di Indonesia. Bermitra dengan AFS Intercultural Programs yg merupakan organisasi pertukaran pelajar tertua dan terbesar di dunia. Setiap tahunnya Bina Antarbudaya menerima dan mengirim siswa dlm berbagai program ke berbagai penjuru dunia.

2. Apa tujuannya?
Melalui program pertukaran dan pendidikan antarbudaya, Bina Antarbudaya berusaha menciptakan persahabatan internasional. Mereka yg tersentuh hidupnya oleh program antarbudaya, baik sebagai keluarga angkat maupun sbg siswa peserta program pertukaran pelajar itu sendiri, diharapkan dapat mewujudkan saling pengertian antara berbagai budaya yg berbeda, dan akhirnya terciptalah perdamaian dunia.

3. Apa saja program2 nya?
Bina Antarbudaya memberikan kesempatan bagi para siswa Indonesia utk dpt tinggal dan belajar baik utk jangka panjang maupun jangka pendek di berbagai negara, antara lain Amerika Serikat, Australia, Belanda, Belgia, Italia, Jepang, Jerman, Norwegia dan Swiss.

· Year Program

AFS; melalui program bertenggat waktu kurang lebih satu tahun ini, siswa Indonesia yg memenuhi persyaratan mempunyai kesempatan utk tinggal bersama keluarga angkat di suatu negara asing dan bersekolah di SMU setempat.
Jenis prog: program jangka panjang
Periode prog: 11bulan
Waktu keberangkatan: Maret&Agustus/September
Waktu kedatangan:Februari&Juli (thn berikutnya)
Negara Tujuan:Amerika Serikat,Australia, Negara2 Eropa&Jepang





YES (Youth Exchange and Study); merupakan program beasiswa penuh dari AFS USA yg bertujuan utk meningkatkan pemahaman antara masyarakat Amerika Serikat dgn negara2 bermayoritas muslim.
Jenis prog: program jangka panjang
Periode prog: 11bulan
Waktu keberangkatan: Agustus
Waktu kedatangan: Juli (thn berikutnya)
Negara Tujuan: Amerika Serikat

JENESYS (Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths),merupakan program beasiswa dari pemerintah Jepang melalui AFS Jepang yg bertujuan utk meningkatkan pemahaman dan kerjasama antara masyarakat Jepang dgn negara2 di Asia Pasifik.
Jenis prog: program jangka panjang
Periode prog: 11bulan
Waktu keberangkatan: Maret
Waktu kedatangan: Februari (thn berikutnya)
Negara Tujuan: Jepang

· Intensive Program

JENESYS (Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths),merupakan program beasiswa dari pemerintah Jepang melalui AFS Jepang yg bertujuan utk meningkatkan pemahaman dan kerjasama antara masyarakat Jepang dgn negara2 di Asia Pasifik.
Jenis prog: intensive program
Periode prog: 2 minggu
Waktu keberangkatan: Maret
Waktu kedatangan: tentative (biasanya bulan Desember)
Negara Tujuan: Jepang

Catatan: Program dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.







4. Apa syarat2 pendaftarannya?

Syarat mutlak:
· WNI
· Sehat jasmani dan rohani
· Berusia antara 15-16,7thn ( DUDUK dikelas 10 saat mendaftar)

Syarat tambahan:
· AKtif di organisasi&kegiatan sekolah/masy
· Berprestasi dlm beberapa kegiatan
· Beriman&berkepribadian kokoh
· Memp. kemampuan&stamina utk menghadapi tantangan hidup dlm budaya yg berbeda.

Membeli formulir pendaftaran seharga Rp 25.000

Mengisi formulir pendaftaran & melengkapi kelengkapan administrasi:
· 2 bh stofmap folio warna biru
· 1 bh surat rekomendasi sekolah (surat ket dr sekolah bhwa siswa benar siswa pd skolah tsb dan ingin mengikuti sleksi AFS)
· 2 bh copy STTB/ijazah SLTP legalisir
· 2 bh copy SKHU SLTP legalisir
· 1 bh copy rapor kls 3 SLTP legalisir
· 1 bh copy rapor kls 1 SMA legalisir
· 1 bh copy akte kelahiran
· 1 bh copy paspor(halaman pertama yg ada fotonya) jika ada
· 2 lembar foto 4x6 cm
· 1 lembar foto 3x4 cm

5. Apa sih manfaat ikut program pertukaran pelajar ini?
Selama mengikuti program ini, kmu akan menghadapi hal yg baru,melatih drimu peka, paham dan lebih peduli pada lingkungan sekitar. Jauh dari ortu akan melatih kemandirian mu dlm mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara objektif.
Setelah selesai program,kmu akan mempunyai wawasan yg lbh luas, kemampuan berpikir kritis dan obyektif. Menghargai perbedaan dan meningkatkan rasa cinta tanah air.
Di masa depan, pengalaman ini akan membantu dlm kehidupan studi dan karir di masa yg akan dtg, menjadi org yg peduli pd masyarakat di lingkungan sekitar dan melakukan upaya dlm mebuat perubahan yg baik dgn cara damai.



6. Apakah tdk rugi hrs mengulang satu tahun skolah di Indonesia?
Selama mengikuti program ini, kmu akan menghadapi hal yg baru,melatih drimu peka, paham dan lebih peduli pada lingkungan sekitar. Jauh dari ortu akan melatih kemandirian mu dlm mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara objektif.
Setelah selesai program,kmu akan mempunyai wawasan yg lbh luas, kemampuan berpikir kritis dan obyektif. Menghargai perbedaan dan meningkatkan rasa cinta tanah air.
Di masa depan, pengalaman ini akan membantu dlm kehidupan studi dan karir di masa yg akan dtg, menjadi org yg peduli pd masyarakat di lingkungan sekitar dan melakukan upaya dlm mebuat perubahan yg baik dgn cara damai.
Manfaat diatas terbayar utk satu thn yg hrs diulang, krn pada dasarnya, siswa bukan mengulang atau tinggal kelas, tapi CUTI SEMENTARA dan kemudian melanjutkan studi lagi di Indonesia.

Kamis, 06 Maret 2008

Welcome

Selamat datang!
Ketika kamu memutuskan untuk membuka blog ini, kamu sudah memiliki satu motivasi untuk berani out from your comfort zone dan sudah semestinya kami mengucapkan selamat! atas keberhasilan tersebut.
Di blog ini kami akan bercerita tentang 'apa itu Bina Antarbudaya?', 'apa itu AFS?', dan 'mengapa Saya harus peduli?'
Dengan adanya blog ini kami berharap para agen perubahan dapat memperoleh setitik informasi yang mungkin dapat kami bagikan demi terciptanya sebuah perubahan itu.
Meminjam slogan kampanyenya Senator dari Illinois, Barrack Obama, "This is the CHANGE We can BELIEVE IN!"